kedalaman tanah yang masih dapat ditembus oleh akar tanaman”. Tanah-tanah yang dalam dan permeabel kurang peka terhadap erosi daripada tanah yang permeabel tetapi dangkal. Kedalaman tanah sampai lapisan kedap air menentukan banyaknya air yang dapat diserap tanah dengan demikian mempengaruhi besarnya aliran permukaan. Dengan semakin adalah air tanah dangkal atau air sumur dangkal. Kriteria yang digunakan untuk memenuhi penilaian kualitas air tanah dangkal yaitu: 1) Lokasi air tanah dangkal berada di permukiman. 2) Kedalaman muka air tanah. 3) Pengukuran kualitas air tanah dangkal meliputi: Daya Hantar Listrik (DHL), Derajat Keasaman (pH), Klorida(Cl), Sulfat (SO 4 daripermukaan tanah, sehingga terbentuklah air tanah dangkal. Proses terbentuk air tanah dangkal ini berawal dari air permukaan yang masuk atau meresap ke dalam tanah melalui lapisan-lapisan tanah. Kemudian air ini akan terkumpul pada suatu titik atau suatu tempat atau suatu lapisan yang rapat air. Air tanah ini akan dimanfaatkan sebagai sumber Peta Indeks Pemakaian Airtanah Dangkal di Kota Yogyakarta KESIMPULAN airtanah dangkal adalah jumlah penduduk yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan besar yang menyebabkan kebutuhan air untuk diketahui bahwa secara umum indeks domestic menjadi sangat besar, yakni sampai pemakaian airtanah di Kota Yogyakarta adalah dengan 90,43% dari Kontaminasi arsenik air tanah dangkal adalah masalah alami yang semakin diperburuk dengan penggunaan sumur tabung, yang mengekstraksi air tanah. Sejak 1970-an, pemerintah mulai menggalakkan penggunaan sumur tabung dangkal untuk menghindari konsumsi air permukaan, yang sering terkontaminasi dengan berbagai bakteri . [7] Penelitian ini juga ditambah data pengukuran yang dilakukan TPST Bantar Gebang. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan baku mutu PerMenLH nomor 5 tahun 2014 dan PerMenLHK nomor 59 tahun 2016 untuk air lindi sedangkan air permukaan dengan baku mutu PP nomor 82 tahun 2001. Baku mutu air bersih mengacu pada PerMenKes nomor 416 tahun 1990. Hasil . adalah air tanah dangkal. Air tanah dangkal dengan kedalaman sekitar 4 m merupakan sumber air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, khususnya setempat (Ayars et al., 2006; Grismier et al., 2000), baik sebagai irigasi utama pada musim kemarau maupun untuk irigasi suplemen di musim gadu. Penggunaan air tanah dangkal memiliki Pondasi Dangkal. Menurut Terzaghi, pengertian pondasi dangkal adalah jika kedalaman pondasi ≤ lebar pondasi, maka pondasi tersebut dikatakan pondasi dangkal. Pada prinsipnya pondasi dangkal berupa pondasi telapak, yaitu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah di pondasi tersebut. Stabilitas pondasi dangkal dapat ditentukan permukaan (surface water) dan air tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di danau, waduk, rawa, sungai dan badan air lainnya yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah sedangkan air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat berupa air sumur dalam maupun air sumur dangkal. Salah satu data yang sangat penting untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas air tanah dangkal adalah kondisi geologi dan fisik air tanah. Peneltian ini bertujuan mengetahui sebaran MEIF9De.